Jumat, 24 Desember 2010

Kado natal untuk Sara.


Ini malam natal dan Santa dengan kereta saljunya yang ditarik oleh 8 ekor rusa sedang bersiap-siap. "Semua sudah siap?" tanya Santa sambil mengabsen kedepalan rusa kesayangannya. Rusa-rusa itu mengangguk antusias. Santa melirik kertas list-nya. Rusa? Check. Kado natal? Check. Kereta salju udah dicuci? Check. Aku tampil ganteng? Selalu, check. "Oke, semuanya sudah siap sekarang! Mari kita berangkat! Ho-ho-ho!" Wuusss! Kereta salju Santa pun terbang dengan kecepatan maksimum. "Aku tidak boleh terlambat!" seru Santa, lebih kepada dirinya sendiri.

Misi utama Santa malam ini adalah mengendap-ngendap masuk ke dalam rumah seorang gadis pujaan hatinya yang belia nan jelita bernama Sara (dilarang protes! Huahaha) dan memberikannya sebuah kado spesial. Jarak yang membentang dari Kutub Utara ke Jakarta di Indonesia sama sekali bukan masalah bagi Santa. "Demi seorang Sara ke ujung dunia pun aku rela kok," kata Santa sambil tersenyum halus.

Wah, tidak terasa Santa kini telah tiba di rumah seorang gadis impiannya. Santa berbisik pada Rudolf si rusa berhidung merah, "tunggu di sini sebentar ya." Dia masuk diam-diam melalui cerobong asap rumah Sara (oke, rumah gua emang gak ada cerobong asap. huahaha), berusaha sebisa mungkin agar tidak mengeluarkan suara sekecil apa pun. Hap. Sekarang Santa berada di dalam kamar Sara.

Gadis itu sedang terlelap dengan manisnya di balik selimut merah. "Ah, manisnya," gumam Santa terhenyak sejenak sambil menatap kecantikan dan kejelitaan Sara dalam tidurnya. Santa kembali tersadar dari lamunannya, dia harus cepat! Jangan sampai Sara terbangun! Dia merogoh sakunya kemudian meraih kotak kecil dan menaruhnya pelan di samping bantal Sara. Yap, good job Santa, mission completed.

Santa baru saja membalikkan badannya untuk dengan segera bergegas meninggalkan Sara, ketika tiba-tiba dia mendengar Sara memanggil namanya, "SANTA! Tunggu!" Santa reflek berhenti melangkah dan menoleh ke arah Sara. Oh, tidak! Sara terbangun! Tapi... gadis itu bahkan tetap manis saat mengenakan piyama, pikir Santa. Heh, santa, ayo fokus dulu, ini dalam keadaan gawat nih! Wajah Sara tampak bingung dan di tangannya kotak kecil itu telah terbuka.

"Ada apa, Sara?"
"Ini apa, Santa? Aku kan mau gitar baru untuk kado natal. Kok isinya cincin?" Santa tidak berani menatap Sara, ia terdiam. Keadaan hening seketika. "...Santa?" kata Sara memecahkan kesunyian.
Santa membuka topinya. Loh, tapi kok rambutnya hitam? Kemudian Santa menarik jenggotnya, dan jenggotnya lepas! Loh, itu jenggot palsu? Sara terkejut. Super duper terkejut. Kalo kamu ada di sini pasti kamu bisa melihat bola mata Sara yg bahkan hampir keluar dari rongga matanya saking terkejutnya. Wajah Santa yang ini sungguh tidak asing baginya. Dan Sara baru sadar, Santa yang ini tidak gemuk, tapi kurus! ("Apa katamu?! Aku gemuk?!!" terdengar teriakan Santa yg sungguhan dari kejauhan.)

"Aku Gabe Bondoc, Sara," ucap si Santa kurus itu. YA TUHAN! Ternyata itu Gabe Bondoc yang menyamar jadi Santa Claus di malam natal ini demi Sara! Sara terkejut bukan main. Dan... cincin itu? Apa maksudnya? "Cincin itu.. Hmm.. Aku ingin kamu jadi tunangan aku," lanjut Gabe Bondoc yang semakin membuat gigi Sara ingin rontok saking terkejutnya. Sara tak kuasa menahan tangis harunya. "Gabe.. Makasih. Aku gak nyangka," kata sara di sela-sela isak tangisnya. Gabe tersenyum. Gabe dan Sara terdiam cukup lama, saling bertatapan. *Cupid-cupid tampak berterbangan di udara.*
Suara narator: Malam natal itu merupakan permulaan dari hari-hari bahagia Sara dan Gabe Bondoc. Dan gak perlu ditanyakan lagi gimana ending ceritanya. Tentunya Happily Ever After dong! :))))

* * *

"AWWWW!" teriak Sara, yang nampaknya mampu terdengar dari sabang sampai maraoke. Ia mengelus-ngelus kepalanya yang sakit, ia terjatuh dari tempat tidurnya. "Astaga, itu semua cuma mimpi ternyata." Dan sayang sekali, Santa dan semua itu memang cuma mimpi bagi Sara.
-THE END-

MERRY CHRISTMASSSSSSSSSSS! Ho-ho-ho :)) Maaf mungkin ini postingan paling menjengkelkan untuk dibaca karena saya banyak memuji diri sendiri huahahah. Dan maaf untuk tokoh-tokoh yang berangkutan (Santa yang saya bilang gendut dan Gabe Bondoc), ini sepenuhnya iseng kok. Merry Christmas ya semuaaaaaa! :)

0 komentar:

Posting Komentar