Selasa, 10 Mei 2011

Adam Levine


Akhir-akhir ini sepertinya gua mulai keracunan Adam Levine. Gua gak bisa berhenti mereplay semua lagu-lagunya, nontonin videonya tiap hari, bahkan saat nulis ini dia lagi nyanyi-nyanyi di kuping gua.

Adam adalah vocalist and rhytm guitarist-nya Maroon 5, band dengan aliran poprock asal Los Angeles, California, yang baru aja tanggal 27 April kemarin mampir ke Jakarta yang sungguh-sungguh memicu timbulnya kedengkian, kesirikan, bete yang tak terhindarkan dari fans-fans yang gak bisa nonton (baca: gua) karena denger-denger katanya konsernya keren banget. Untung saja kedengkian, kesirikan dan bete tidak dituangkan dengan cara yang salah. Bayangin! Tiketnya udah sold out dalam 10 jam, gua kalah cepet. Gua sempet ditawarin sih tiketnya lewat Broadcast Message dari temen tapi harganya udah melonjak naik gila-gilaan gak pake perasaan dan sedihnya gua bukan Paman Gober yang duitnya banyak, masih pelajar yang meminta sama orang tua. Hiks.

Alasan kenapa gua suka Adam Levine:

1. Suaranya unik dan berciri khas sekali.
Waktu ngomong suaranya ngebass gitu tapi waktu nyanyi... aww. Suaranya nyaring-nyaring sedap gimana gitu.
2. Brewoknya(!)
Hahaha, dilarang protes ah.
3. Sorot matanya bikin orang mau pingsan.
Di hampir semua video klip Maroon 5, Adam memang gak ekspresif. Dia jarang senyum apalagi nyengir-nyegir dan semacamnya. Biasanya dia nyanyi dengan masang muka datar tanpa ekspresi dan menatap tajam ke kamera. Dan karena dasarnya udah ganteng ya jadi keren aja gitu. Bahkan menurut gua, saat dia menatap tajam ke kamera itu adalah saat di mana kegantengannya mencapai titik maksimum (..Oke, mulai terdengar seperti fans-fans fanatik khas abege labil).
4. Mukanya ganteng, mukanya tampan, dan mukanya keren. Hahahaha!

Dan saat ini cuma ada satu hal yang bakal mematahkan hati gua menjadi berkeping-keping *lebay*. Kalo Adam Levine gay.

Selasa, 03 Mei 2011

Note to self.

Semua orang pasti pernah melewati masa-masa di mana "Sahabat" terdengar begitu semu, omong kosong, atau hanya bagian dari dongeng yang gak real. Saya pun pernah, bahkan sedang menjalaninya. Masa-masa di mana saya dikecewakan oleh orang yang telah saya anggap sebagai sahabat, yang pada mulanya membuat saya yakin bahwa dia akan selalu ada buat saya, baik suka maupun duka.

Namun dalam hidup, sering kali sahabat itu gak selalu ada. Karena sahabat memang cuma manusia biasa.

Manusia bisa gak setia.
Manusia bisa berubah.
Manusia bisa mengikari janji.
Dan manusia bukan Tuhan, yang akan selalu ada, yang tidak pernah berubah, dan gak pernah mengecewakan kita.
Oleh karena itu, maklumilah jika seseorang yang kamu anggap sahabat tidak selalu ada buatmu bahkan di saat-saat kamu merasa sangat membutuhkannya.

Lalu apa yang harus kita lakukan?

Tetaplah mengasihi sahabat yang punya banyak kekurangan, karena sahabat memang cuma manusia biasa yang gak sempurna. Jangan marah dan menjadi benci saat dikecewakan, namun bersyukurlah. Karena lewat kekecewaan kita dibentuk untuk menjadi lebih kuat. Belajar tetap mengasihi, tidak peduli seberapa besar luka di hatimu yang telah mereka buat.

Mungkin saat ini mereka tidak melihat perjuanganmu dan itu membuatmu merasa tidak dihargai. Tapi ketahuilah, Tuhan melihat itu dan dia sedang menopangmu saat ini. Percayalah semua ini terjadi karena kamu pasti sanggup melewatinya. Dan sahabat, bukanlah omong kosong. :)

Rabu, 23 Maret 2011

Diminta cerai, tukang ojek curhat ke pelajar SMA

Siang itu matahari bersinar sangat terik seperti siang biasanya. Masih dengan mengenakan seragam kotak-kotak San Marino yang sering dicerca orang mirip taplak meja, saya celingukan mencari mobil jemputan yang biasa mengantar saya pulang. "Udah pergi tuh kayaknya," kata Sarwan, penjual nasi goreng yang biasa mangkal di belakang sekolah. "Ohh, barusan ya?" tanya saya sambil melirik tempat yang kini kosong, dimana biasa mobil putih Om Akyong nangkring. Sarwan manggut-manggut sambil kembali asik dengan spatula dan penggorengannya. "Serius nih Wan udah jalan? Aduh gua ditinggal dong ya." Hehe, bukannya engga sopan tapi memang Sarwan akrab dipanggil tanpa imbuhan Pak/Bang sama anak-anak sekolah. "Yah, ngojek dong hari ini," ujar saya lebih kepada diri saya sendiri sambil menghela napas.

Singkat cerita, saya akhirnya pulang dengan menumpangi salah satu ojek sekolah. Bapak ini udah kenal sama saya, saya pernah beberapa kali pulang sama beliau soalnya. Semula saya pikir engga akan terjadi apa-apa sampai....

Abang ojek itu melamun dan hampir salah jalan, saya dengan sigap menuntunnya kembali ke jalan yang benar.
"Pak! Belok kanan pak!"
"Ohiya! Aduh maaf neng saya lagi pusing. Banyak pikiran," ujar beliau dgn nada menyesal lalu tertawa pahit.
Saya ikutan tertawa, "Engga apa2 kok pak." Dan saya betul-betul kaget dengan ucapan beliau selanjutnya.
"Saya pusing, istri saya minta cerai neng." Deg. Saya langsung kaget. Kalo saya lagi minum mungkin udah muncrat kali ya. "Loh? Kenapa pak?" tukas saya setengah bingung campur kaget.
"Gara-gara pendapatan dia lebih besar dari saya dek. Gajinya 2,5jt perbulan." Yaampun, memang uang dapat membuat orang lupa segalanya ya, pikir saya saat itu.
"Seharusnya tadi pagi saya disidang, dek. Tapi saya gak dateng. Soalnya gimana ya dek, udah 20th saya menikah, sampe saya punya anak. Seumuran sama eneng." Saya menggumam, sekedar ingin beliau tahu kalau saya menyimak ceritanya dari tadi. "Anak bapak umur berapa memangnya?" "17 tahun." Dalam hati saya merengut. Oh, please. Dalam situasi kayak gini tetep aja ya disangka tua. :"(
"Yaampun, jgn pak. Kasian anak bapak," ujar saya sembari turun dari motor. Saat itu sudah sampai di rumah saya. "Iya dek, anak saya udah nangis-nangis. Tapi gimana...ibunya begitu."

Seketika saya membayangkan bagaimana jika saya bertukar posisi dengan anak bapak itu. Serius, gak kebayang. Sedih banget pastinya. Lebih sedih lagi saat saya bingung harus bagaimana menanggapi cerita bapak itu. Sampai di akhir pembicaraan itu saya cuma bisa diam dan tersenyum pada beliau, mengekspresikan keprihatinan saya. Sedih rasanya enggak bisa bantu apa-apa. Mungkin saya cuma bisa bantu doa, pak.

Siang itu saya seperti diingatkan satu hal sama Tuhan; bersyukur. Dan iya Tuhan, saya bersyukur bila di antara banyak keluarga yang broken home, saya berada di tengah keluarga yang harmonis. Saya punya papa, mama, dan kedua kakak yang sangat menyayangi saya dan kami saling menyayangi satu sama lain.
Mungkin bisa dibilang, saya ini yang paling sering nyusahin, paling egois, dan paling sering bikin mereka kesel. Tapi mereka gak pernah berhenti menyayangi saya.

Waktu itu, saya kesel sama papa karena bosen denger papa ngomel melulu. Lalu saya ingat papa pernah bilang, "Papa bawel sama kamu itu karena papa sayang sama kamu," kemudian beliau mencium pipi saya. Dan saat itu saya malu karena udah kesel sama papa.

Bagaimana dengan kalian, teman-teman? Saya gak tau kalian berada di tengah keluarga seperti apa saat ini. Tapi lewat postingan ini saya cuma pengen bilang, sayangilah keluarga kalian. Banyak orang yang menyesal karena gak menyayangi keluarganya sebagaimana mestinya ketika dia sudah gak bisa lagi mewujudkan rasa sayangnya pada keluarga mereka. Dan lewat postingan ini saya juga mengingatkan diri saya sendiri, yang sering kali juga lupa akan hal ini. :)

Jumat, 04 Februari 2011

Sleep over!

Hey, It's me!


What a stupid face, lol.



Me, Angel, and Jeanette.

Balada jeans papa (postingan request dari kakak saya).

Pagi ini, kakak saya berangkat ke kantor dengan mengenakan Jeans Bokap. Sebenernya sih tidak masalah, cuma memang pancaran aura bapak-bapak dari jeans itu kental banget dan saya... geregetan. Dengan sigap saya berteriak, "Berubah!". Seketika itu juga saya berubah wujud menjadi power ranger kuning dan dengan segera berlari dengan kecepatan penuh, berusaha mencegahnya berangkat dengan jeans itu. Kondisi seperti ini memang seakan memancing sisi kepahlawanan saya keluar.

"Ko, jangan pake jeans ini. Ganti. Ini bapak-bapak banget," ujar saya dengan nafas yang masih terengal-engal setelah berlari melewati padang belantara dan membunuh para monster yang berusaha menghalangi saya.

Dan ia menjawab dengan cuek, "Males ah. Lagian kan koko cuma ke kantor doang, De." Kakak sulung saya ini adalah salah satu dari yang tercuek soal berpakaian, dia bahkan bisa mengenakan kaus kumel dan bolong-bolong ke mini market. Untung engga ada yang memberikan dia uang receh pada saat itu.

"Tapi kalo kamu ketemu cewe cakep gimana? Dan ternyata cewe cakep itu adalah jodoh kamu? First impression dia terhadap kamu kan harus bagus. You will never know! Saat itu bisa terjadi kapan saja, dan kamu mesti selalu siap,"
ujar saya berlagak seperti Barack Obama yg sedang berpidato 'Say No to Drugs' di depan jutaan rakyat. Agak ngelantur sih sebenernya.
Kakak saya tertawa kemudian menjawab, "Ya, bener juga sih kata kamu. Eh, kamu tulis di blog dong tentang ini." Namun kemudian dia tetap memutuskan memakai jeans itu, tanpa betul-betul menghiraukan apa yang barusan saya ucapkan. Dan di sinilah saya, menulis postingan tentang kejadian pagi tadi.

Yap! Maksud saya adalah we need to always READY! Pertemuanmu dengan jodohmu itu adalah sebuah misteri yang bisa terjadi kapan saja dan tidak ada yang tahu kapan, dimana, dan bagaimana itu akan terjadi. *Sebenernya agak geli juga sih ya denger celoteh tentang jodoh dari anak berumur 15 tahun, tau apa sih emangnya lu Sar? lol*

Bisa saja saat itu terjadi ketika kamu pergi ke mini market dengan kondisi rambut yang bau dan sangat berminyak karena belum dikeramasi.
Atau, saat kamu mengambil koran langganan di depan rumah besok pagi dengan mulut yang aromanya dapat difungsikan sebagai cairan pembasmi serangga karena belum menyikat gigi. Dan bayangkan bagaimana jodohmu itu terjatuh pingsan bahkan terbaring koma selama beberapa hari di ruang UGD sewaktu mengajakmu berbicara saat itu.
Atau, bisa juga terjadi di suatu malam saat kamu sedang mengenakan setelan piyama ternyaman sekaligus terkumelmu dan kemudian dengan tidak terduga sebuah pesawat jatuh menimpa rumahmu dan salah satu penumpangnya adalah jodohmu.

Tapi tunggu dulu, ini bukan berarti kita harus mengenakan setelan terbaik yang kita punya dalam kondisi seperti apa pun, bahkan tidur dengan mengenakan heels karena khawatir tiba-tiba ada pesawat yang jatuh menimpa rumah kita kayak tadi gitu ya. Intinya sih, saat itu datang seperti pencuri. Kedatangannya tidak seperti cuaca yang bisa diramal dan diperkirakan oleh Badan Ahli Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Tapi sepertinya sih hal ini gak berlaku untuk orang yang tanpa berusaha untuk tampil mempesona pun akan selalu begitu, seperti saya misalnya. Lol. Be ready, guys!

Kamis, 20 Januari 2011

I can't lie - Maroon 5.



I CAN'T LIE - MAROON 5.

I must have been a fool to love you so hard for so long
So much stronger than before
But so much harder to move on
Now the bitter chill of winter still moves through me like a plague
Only to wake up
In an empty bed on a perfect summers day

My world just feels so cold
And you find yourself walking down the wrong side of the road, oh

CHORUS:
I cant lie, you’re on my mind, stuck inside my head
I wanna feel your heart beat for me instead
I just died so much inside now that you’re not there
I wanna feel your heart beat like yesterday

I never did my best to express how I really felt
And now that I know exactly what I want you’ve found somebody
else

...Oh, God. I'm in love with Adam Levine's voice.

Pelukis muda berbakat!

"A scene where Rapunzel tear healed Flynn in Tangled 3D." -Sebuah sketsa iseng oleh Raffael A. Gumelar, 15 tahun, Jakarta.



Mother Gothel in Tangled, by Raffael A. Gumelar. -sketsa iseng lainnya.

Hmm, cuma pengen bilang. Jika kamu sedang mencari pelukis muda berbakat, mungkin Raffael (klik untuk masuk ke akun facebooknya) adalah orangnya. :)